Senin, 31 Desember 2007

Jangan Takut !

Setiap kali pergantian tahun terjadi banyak orang yang berharap agar tahun yang akan datang akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Tetapi tidak sedikit yang juga cemas, khawatir dan takut dalam menyongsong tahun yang baru. Karena kehidupan cenderung semakin hari semakin sulit sedangkan banyak hal yang tidak dapat di prediksi dengan jelas.

Belum lama ini seorang teman menceritakan betapa ia merasakan suatu perasaan takut menghadapi tahun yang baru, sebagai seorang salesman dia merasa target penjualan yang diberikan akan sulit di capai.

Sebenarnya apakah rasa takut itu merupakan suatu hal yang biasa dialami oleh semua orang ataukah merupakan suatu pikiran yang harus dirubah dan kita tidak perlu mempunyai rasa takut ?

Mari kita lihat dua tye ekstrem orang dalam menghadapi rasa takut, yaitu :

  1. Tidak pernah takut

Ada orang yang tidak pernah merasa takut dalam hidupnya, ketika memandang sebuah masalah ataupun melihat masa depan ia cenderung tidak pernah takut menghadapinya.Rasa optimis yang tinggi mengalahkan rasa takut yang ada.

  1. Selalu takut

Ada juga type orang yang selalu merasa takut dalam melakukan segala sesuatu, meskipun secara kapasitas ia mampu untuk melakukannya, tetapi seringkali besarnya perasaan takut menutupi kemampuannya dan membuat ia tidak pernah berani untuk melangkah

Dua macam ekstrem ini mempunyai kelemahan masing-masing. Orang yang tidak pernah takut sering kali menjadi orang yang terlalu Percaya Diri dan terkadang menganggap sesuatu mudah dan kurang persiapan, sehingga akan sangat berbahaya bila orang type ini mengalami kegagalan. Karena hal itu akan berpengaruh terhadap rasa percaya dirinya.

Sedangkan type orang yang selalu takut juga akan sulit untuk maju, memang di dalam hidup ini kita akan banyak menghadapi kendala dan hal-hal yang di luar dugaan. Tetapi bukan berati kita tidak berani untuk melangkah dan melakukan sesuatu. Seringkali kemampuan kita menjadi tidak terasah dan berkembang karena rasa takut yang berlebihan.

Maka untuk itu yang harus kita lakukan adalah biarkan rasa takut itu datang dalam kehidupan kita tetapi yang penting adalah bagaimana kita mengelolanya. Karena rasa takut adalah sebuah karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada kita untuk menyadarkan kepada kita betapa sebagai manusia kita terbatas.

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengelola rasa takut :

  1. Datang kepada Tuhan

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan kita mempunyai banyak keterbatasan. Tetapi Tuhan pencipta kita tidak terbatas dan maha kuasa. Adalah wajar bila kita takut dalam menghadapi masa depan karena kita tidak tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang. Maka kita perlu datang kepada Tuhan sang Maha Tahu dan sang Pencipta untuk memohon pimpinanNya. Kita memang tidak tahu, tetapi Tuhan Maha Tahu, maka kalau kita datang kepada sang Maha Tahu maka kita akan di pimpinNya. Ini adalah sebuah modal awal yang kita perlukan.

  1. Buat Persiapan

Meminta pimpinan Tuhan bukan berarti kita tinggal duduk diam dan menunggu Tuhan bekerja buat kita. Yang perlu kita lakukan setelah datang kepada Tuhan adalah membuat persiapan, kalau untuk pergi keluar kota kita mempersiapkan diri dengan mengecek kondisi mesin dan persiapan penting lainnya. Maka sebelum kita menghadapi masa depan kita perlu membuat persiapan. Bila kita seorang salesman maka kita dapat mempersiapkan diri dengan menganalisa penjualan di tahun sebelumnya dan mengevaluasi hal-hal yang belum kita lakukan selama ini tetapi dapat kita lakukan di tahun yang baru untuk meningkatkan penjualan.

  1. Lakukan yang terbaik

Setelah persiapan dilakukan tibalah saatnya untuk mengaplikasikannya. Jangan pernah bermimpi bahwa kita akan mendapat hasil yang lebih baik bila kita melakukan hal yang sama dengan kita lakukan sebelumnya. Diperlukan kreatifitas dan kerja keras yang lebih agar kita dapat menghasilkan hasil yang lebih baik. Musuh dari terbaik adalah baik, kalau selama ini kita merasa sudah melakukan pekerjaan dengan baik, sekarang kita perlu merubahnya dengan melakukan yang lebih baik dan terbaik yang dapat kita berikan..

  1. Berserah

Dan akhirnya apabila ketika kita sudah datang pada Tuhan, berencana dan melakukan yang terbaik tetapi perasaan kita masih diliputi perasaan takut. Maka yang kita perlu lakukan adalah berserah, terkadang di dalam hidup ini kita akan menghadapi kegagalan. Janganlah kegagalan menghambat kita, terkadang Tuhan membiarkan kita menghadapi kegagalan untuk membuat kita lebih kuat. Perasaan berserah akan memampukan kita untuk lebih bisa menerima.

Jadi akhirnya biarlah setiap kita tidak lagi perlu merasa takut yang berlebihan.

Jangan takut..............!

Melainkan kelola rasa takut itu untuk menjadikan kita lebih baik dalam melangkah menuju masa depan yang lebih baik.

Salam Derap Dynamis,

Sabtu, 29 Desember 2007

Mau apakah engkau daripadaKu ?

Pernahkah kita mengalami suatu rasa panik dalam hidup kita?

Mungkin ketika kita sedang pesta ,tiba-tiba konsumsi sudah habis, sedangkan tamu masih banyak.

Apa yang akan kita lakukan ? Komplain ke catering, coba-coba cari solusi sendiri. Marah-marah dan menggerutu.

Maria, ibu Yesus juga mengalami hal yang sama ketika ia dan Yesus di acara pernikahan salah satu kerabat mereka, anggur yang harusnya di sediakan ternyata habis. Sebagai bagian dari keluarga tentu maria turut merasa bertanggung jawab terhadap kejadian dimana minuman anggur untuk para tamu ternyata habis.

Tetapi apa yang di lakukan Maria? Dia lalu menceritakan hal ini kepada Yesus.

Dan apa jawab Yesus kepada maria? Yoh 2 :4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu?Saatku belum tiba?

Lalu mendengar jawaban Yesus, Maria dengan segera menyuruh kepada pelayan untuk bersiap kalau Yesus memberi perintah untuk dilakukan.Dan kemudian Yesus meminta pelayan mengisi tempayan dengan air, tak lama air itu berubah menjadi anggur.

Peristiwa ini adalah peristiwa yang luar biasa dan merupakan mujizat pertama yang Yesus lakukan.

Kejadian kurangnya anggur seperti perkawinan dikana, juga banyak kali kita hadapi dalam kehidupan. Kita sering kali menemui permasalahan-permasalahan yang kita merasa terdesak ( saat pesta ) dan harus segera menemukan jawaban. Coba pikirkan apa yang biasanya kita lakukan ketika kita terdesak dan butuh jawaban dalam waktu cepat ?

Terkadang kita mencoba memecahkannya dengan mengandalkan kekuatan diri sendiri bahkan tidak sedikit yang lari meminta bantuan orang lain, dan yang ekstrem minta bantuan paranormal.

Dari maria, apa yang kita dapatkan?

Maria menceritakan kepada Yesus masalah yang ia hadapi. Dan respon yang Yesus berikan begitu luar biasa. Ia sendiri mengatakan "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu?

Tidakkah pernah terpikir mungkin Yesus juga menanyakan pertanyaan yang sama kepada kita ketika kita membutuhkan jawaban dari masalah kita "Mau apakah engkau dari pada-Ku?

Menyongsong tahun 2008 sudahkah kita meminta dan menceritakan permasalahan kita kepadaNya? Banyak kekhawatiran yang membuat kita gentar, tetapi biarlah pertanyaan Tuhan "Mau apakah engkau dari pada-Ku? menjadi kekuatan bagi kita untuk berdoa dan meminta kepadaNya.

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu ( Matius 7 : 7 )

Jumat, 14 Desember 2007

Low batt

Pernahkah suatu kali anda mempunyai janji dengan seorang rekan bisnis untuk membicarakan sebuah bisnis besar di sebuah tempat. Dan anda membuat janji untuk bertemu malam hari itu di Starbuck Coffe.

Anda sudah menunggu dari jam 6 sore tetapi sampai jam 8 malam rekan anda tersebut belum datang. Lalu anda putuskan untuk menelponnya, tetapi pada saat anda mau menghubungi ternyata Handphone sudah mati karena low batt. Anda mulai cemas, jangan-jangan dari tadi rekan bisnis anda tidak bisa menghubungi karena Handphone anda mati.

Pada saat itu kira-kira apa yang akan anda lakukan? Padahal anda tahu bahwa rekan bisnis anda sedang mempunyai sebuah peluang bisnis yang besar yang mau ditawarkan kepada anda. Bayangkan kalau ternyata dia mencoba menghubungi anda dan ingin memberitahu kalau meetingnya dipindahkan ke tempat lain karena ia masih terjebak macet, atau beragam hal lainnya yang pada intinya ia ingin menghubungi anda tetapi tidak bisa karena Handphone anda mati.

Anda akan kehilangan sebuah peluang bisnis besar yang mungkin tidak mungkin datang lagi.

Kalau hanya karena kejadian tersebut anda sudah menyesal luar biasa, maka ada sebuah hal yang lebih penting daripada sekedar sebuah peluang usaha. Yaitu tentang kerajaan surga.

Dalam Matius 25 : 1 - 13 Matius menuliskan bahwa hal kerajaan surga seumpama cerita tentang 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh yang sedang menunggu kedatangan mempelai pria. Dalam budaya Yahudi sebelum pesta pernikahan di mulai, keluarga mempelai pria harus membicarakan mengenai mas kawin yang hendak diberikan kepada keluarga mempelai wanita. Terkadang hal ini bisa berlangsung lama hingga larut malam.

Pada saat itu ternyata ke 10 gadis tersebut menunggu cukup lama hingga malam. Memang setiap gadis tersebut telah membawa pelita, tetapi hanya 5 gadis yang membawa minyak cadangan sedangkan 5 gadis lainnya tidak mempersiapkan diri membawa minyak.

Saat itulah 5 gadis tersebut mengalami hal yang hampir sama seperti ketika anda menunggu seseorang tetapi ternyata handphone anda mati.Masalahnya 5 gadis yang tidak membawa minyak cadangan itu akhirnya tidak di ijinkan masuk dalam pesta pernikahan.

Sebuah pesta yang tentu sangat dinanti-nantikan.

Dalam perumpamaan ini di jelaskan bahwa ini mengungkapkan tentang kerajaan surga. Dalam matius 24 : 42 dituliskan “Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.”

Jadi kita tidak pernah tahu kapan Tuhan akan datang. Untuk itu kita harus mempersiapkan diri sebelum saat itu tiba. Tuhan menciptakan kita dengan tujuan untuk memuliakan Dia, Lakukanlah terus apa yang Tuhan telah tetapkan untuk setiap kita.

Persiapkan diri anda jangan sampai diri anda low batt ketika Tuhan hendak memanggil anda dan anda akan kehilangan kesempatan masuk ke dalam kerajaan Allah sebab pintu sudah tertutup.

Charge terus diri anda dengan Firman Tuhan.

Jumat, 16 November 2007

Tuhan Allah Hadir

Ketika membaca perikop I Taw 13 : 1-14, kita akan melihat suatu peristiwa yang tidak umum terjadi. Dalam I Taw 13 : 9 di catat bahwa Tuhan membunuh Uza. Mengapa Tuhan membunuh Uza yang memegang Tabut Allah untuk mempertahankan agar Tabut Allah tidak terjatuh dari kereta. Bukankah apa yang dilakukan Uza adalah sesuatu yang baik, kalau saja dia tidak memegangnya bukan tidak mungkin Tabut Allah akan terjatuh.

Sebelum menjawab pertanyaan diatas, mari kita bayangkan di depan kita ada 2 buah benda. Yang pertama adalah sebuah peti barang tanpa kayu pengusung dan yang kedua adalah sebuah peti barang dengan kayu pengusung. Kalau kita di minta memindahkan peti yang pertama, maka kita akan mengalami sedikit kesulitan. Karena tidak adanya sesuatu untuk di pegang, sedangkan untuk peti yang kedua kita akan mudah mengangkatnya. Karena ada kayu pengusung yang membuat kita bisa mengangkat bersama-sama.



Gambar ini adalah gambar asli dari Tabut Allah yang hendak di pindahkan oleh Daud dan bangsa Israel.

Tabut Allah ini dilengkapi oleh kayu pengusung, supaya dengan itu tabut dapat diangkut.( Kel 25:14; Yos 3:3 )


Bila kita melihat cara Daud dan bangsa Israel memindahkan Tabut Allah, maka kita akan menemukan bahwa mereka memindahkan Tabut dengan menggunakan kereta dan bukan dengan mengangkat seperti yang di jelaskan dalam kitab Keluaran.

Inilah kunci penting untuk kita bisa memahami mengapa Tuhan membunuh Uza. Daud dan bangsa Israel lupa bahwa Tabut Allah adalah lambang kehadiran Allah ( Kel 25:22 ). Pada saat Musa mendirikan Kemah Suci, Tabut Allah di letakkan di dalam ruang Maha Suci yang hanya Imam Besar yang boleh masuk, itupun hanya 1 tahun sekali ( Ibr 9 :7 )

Kesalahan terbesar Daud dan bangsa Israel adalah mereka tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk memindahkan Tabut Allah. Mereka mengangkut Tabut Allah dengan menggunakan kereta yang di tarik lembu ( II Sam 6:6 ), padahal sudah jelas dalam Keluaran di tegaskan bahwa Tabut Allah harus diangkut oleh manusia ( kel 10:8 )

Jadi kita bisa mengerti kenapa Tuhan membunuh Uza? Karena Daud dan bangsa Israel menggangap sepele akan hadirat Allah. Dan mereka tidak belajar bagaimana cara mengangkut tabut Allah dengan benar.

Kitapun sebagai manusia sering kali melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan oleh Daud dan bangsa Israel.

Kita tahu bahwa Allah hadir dalam kehidupan kita, tetapi kita menganggap sepele kehadiranNya. Kita sudah diberikan Alkitab, tapi kita tidak pernah mempelajarinya. Sehingga seringkali kita melakukan kesalahan dan menyakiti Tuhan tanpa pernah menyadarinya.

Marilah dari kejadian ini kita belajar bagaimana kitapun harus selalu menyadari bahwa Tuhan selalu hadir dalam hidup kita, biarlah kita hidup untuk memuliakan Dia melalui segala tingkah laku kita sehari-hari. Dan agar kita tidak melakukan kesalahan dan menyakiti Tuhan, kita harus terus belajar Firman Tuhan. Menggali, merenungkan dan mengaplikasikan dalam kehidupan kita.

Jumat, 19 Oktober 2007

Persiapan menghadapi kematian

Di dalam Alkitab tercatat ada 2 manusia yang tidak mengalami kematian dalam hidupnya, mereka langsung terangkat ke surga tanpa melalui proses kematian layaknya manusia pada umumnya. Mereka adalah Henokh ( Kej 5:23 ) dan Elia ( 2 Raj 2 :11 ).

Sebagai manusia setiap saat kita akan dihadapkan pada suatu realita berupa kematian. Ia datang tanpa memandang bulu, apakah kita siap ataupun tidak, suka ataupun tidak suka kehidupan kita akan berakhir pada suatu titik kematian.

Selama kita masih hidup di dunia ini terkadang kita enggan berbicara tentang kematian. Karena banyak misteri dan hal yang tidak ketahui di balik kematian. Satu pertanyaan penting yang harus kita pikirkan adalah kemana kita akan pergi setelah kita mati kelak?

Dalam I Korintus 15 : 22 di jelaskan bahwa semua orang akan di hidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus. Poin yang perlu di garis bawahi adalah persekutuan dengan Kristus. Berarti apabila kita mati kelak maka kita akan dibangkitkan dengan suatu persyaratan yang tegas dan jelas, yaitu apabila kita mempunyai persekutuan dengan Kristus. Persekutuan dalam bahasa Yunani adalah Koinonia yang berasal dari kata dasar koinos yang berarti lazim atau umum. Artinya berkaitan dengan kebersamaan. Adapun kata lain yang dihubungkan dengan koinonia, yakni koinonos yang berarti, sekutu atau kawan sekerja.

Berarti sebelum kita melanjutkan pembicaraan tentang kematian, maka ada satu hal yang perlu kita bahas terlebih dahulu. Sudahkah kita mempunyai persekutuan dengan Kristus? Apabila kita sudah mempunyai relasi hubungan yang baik dengan Kristus, maka kita tidak perlu lagi takut berbicara ataupun menghadapi kematian. Karena ada suatu jaminan yang di berikan oleh Tuhan.

Tetapi sebaliknya bagi kita yang belum memiliki persekutuan dengan Kristus. Ada satu hal yang kita perlu persiapkan yaitu kita harus mulai membangun relasi dan persekutuan dengan Kristus. Membangun hubungan mulai dari menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat dalam kehidupan kita. Dan melibatkanNya dalam seluruh aspek kehidupan kita.

Pada akhirnya biarlah setiap kita menghayati dan mengaplikasikan Firman Tuhan dalam I Kor 15 : 58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Dan kitapun kelak akan tersenyum menghadapi kematian karena kita telah memiliki persekutuan dengan Tuhan.

Sabtu, 13 Oktober 2007

John C.Maxwell

Jumat, 12 Oktober 2007

Saatnya mendengarkan

Bahan Bacaan : Yeremia 35 : 1-19

Pernahkah suatu waktu anda memberitahu anak ataupun keponakan anda untuk tidak memegang panci yang panas, lalu karena rasa penasarannya anak tersebut tidak menghiraukankan kata-kata Anda, dia pegang panci tersebut. Apa yang terjadi ? sang anak akan menjerit dan menangis karena rasa panas yang dirasakan setelah menyentuh panci panas tersebut.

Dalam Yeremia 35 : 1-19, di catat bahwa Tuhan berbicara kepada bangsa Israel sebanyak 4 kali tetapi mereka tidak mau mendengarkan ( Yer 35 : 14b , 15b, 16b, 17b ).

Sekarang mari kita bayangkan satu peristiwa dimana anda memberitahu teman anda mengenai sesuatu yang baik dan berguna untuk dirinya, lalu teman anda tidak mau mendengarkan dan mengabaikannya. Kira-kira apa respon anda? Seringkali respons kita adalah marah, kecewa, bahkan ada beberapa orang yang akhirnya kesal dan tidak mau lagi memberitahukan sesuatu yang baik kepada temannya tersebut.

Kalau respon anda terhadap teman anda seperti demikian, maka kalau kita renungkan lebih dalam kitapun seringkali berlaku demikian. Sama seperti orang Israel yang tidak mau mendengarkan perkataan Tuhan, walaupun sudah berulang kali di sampaikan.

Banyak hal dalam kehidupan apa yang kita lakukan sama dengan kelakuan bangsa Israel. Kita banyak kali tidak mau mendengarkan, walaupun kita sebenarnya mendengar tapi kita memilih untuk mengabaikannya.

Sikap tidak mau mendengar tersebut seringkali kita lakukan terhadap :

  1. Tuhan

Dalam buku Purpose Driven Life, Rick Warren menjelaskan bahwa hidup kita mempunyai tujuan yaitu untuk memuliakan Tuhan tapi realita dalam kehidupan, kita lebih sering mengejar tujuan hidup kita dibandingkan tujuan yang Tuhan berikan. Kita mendengar dalam kotbah-kotbah, tetapi kita tidak melakukannya.

  1. Suami / Istri

Ditengah tuntutan kehidupan yang semakin tinggi, dimana suami dan istri bekerja, seringkali akhirnya kita melupakan waktu untuk berbicara dengan pasangan kita. Lebih banyak waktu kita digunakan untuk mendengarkan pimpinan atau pelanggan kita. Kita tahu pentingnya komunikasi dalam berkeluarga tetapi akhirnya karena terlalu capek membuat kita mengabaikannya

  1. Anak

Dalam budaya timur, ada anggapan bahwa orang tua lebih tahu banyak dibandingkan dengan anak-anak. Sehingga ketika anak-anak kita mengutarakan pendapat ataupun sesuatu, kita cenderung mendengarkan dengan setengah hati dan bahkan terkadang mengabaikannya.

  1. Teman /Kerabat

Dalam banyak contoh di Alkitab di jelaskan akan pentingnya rekan seiman untuk saling mendukung dalam Tuhan dan saling menguatkan. Tetapi sekarang ini banyak kali kita temukan orang lebih suka menyampaikan masalah ( curhat ) dibandingkan mendengarkan.

Sebagai anak Tuhan marilah kita belajar dari keturunan Yonadab bin Rekhab yang mendengarkan perintah bapa leluhur mereka ( Yer 35 : 14 ). Mereka tidak hanya mendengar tetapi juga melakukan apa yang diperintahkan.

Tuhan memberikan kepada kita dua buah telinga dan satu mulut, untuk mengingatkan kita bahwa kita harus lebih banyak mendengarkan di bandingkan dengan berbicara. Gunakan telinga kita untuk mendengarkan Firman Tuhan dan juga pasangan kita, anak-anak ataupun teman kita ketika mereka berbicara, bila selama ini kita kurang mendengar sekarang saatnya yang tepat untuk mulai belajar mendengar.

Ketika kita mendengarkan dengan baik maka kita akan dimampukan untuk melakukan apa yang kita dengar dengan penyertaan Tuhan.

Derap Dynamis

Senin, 01 Oktober 2007

7 langkah menuju kebiasaan baru

“taburlah gagasan, tuailah perbuatan;

taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan;

taburlah kebiasaan, tuailah karakter;

taburlah karakter, tuailah nasib.”

Kebiasaan adalah faktor yang mempunyai peranan yang kuat dalam hidup kita. Sesuatu yang kita lakukan secara sering dan berulang secara tidak disadari, maka menjadi kebiasaan dan mengekspresikan karakter kita lalu menghasilkan efektivitas ataupun ketidakefektivan kita.

Sebagai seorang salesman, kita perlu mempunyai kebiasaan yang dapat meningkatkan efektivitas kita dalam meningkatkan penjualan. Kebiasaan yang baik akan membawa kita pada suatu akhir (nasib) yang baik.

Kebiasaan menurut Horace Mann adalah seperti kabel. Kita menenun seuntai demi seuntai setiap hari dan segera kebiasaan itu tidak dapat diputuskan.

Dalam buku terbarunya ”Million Dollar Habits” Brian Tracy seorang yang ahli dalam bidang pengengembangan kinerja puncak dan pencapaian individual menjelaskan ada 7 langkah menuju kebiasan baru dan meningkatkan efektivitas kita, yaitu :

1. Buatlah keputusan
Kebiasaan baru apa yang hendak anda lakukan untuk meningkatkan penjualan? Misalnya anda membuat keputusan bahwa setiap hari saya harus mengunjungi minimal 5 pelanggan atau menelpon 10 pelanggan.Anda harus membuat keputusan yang anda tahu akan berdampak terhadap peningkatan penjualan

2. Jangan membiarkan adanya pengecualian

Ketika anda mencoba melakukan kebiasaan baru maka akan ada berbagai macam godaan yang membuat anda melanggar keputusan yang telah diambil. Sifat malas dan mencari-cari alasan adalah hal yang sering kali timbul. Jangan biarkan diri anda lepas dari ikatan.

3. Sampaikan pada yang lain

Beritahu teman sales di sebelah anda ataupun manager anda, bahwa anda sedang membuat suatu kebiasaan baru. Perhatian dari teman akan menguatkan dan mendorong kita untuk tetap konsisten melakukan kebiasaan baru.

4. Visualisasikan diri Anda sendiri

Semakin sering anda memvisualisasikan atau membayangkan tindakan anda seolah-olah anda sudah memiliki kebiasaan baru tersebut, semakin cepat kebiasaan baru ini akan diterima oleh alam bawah sadar dan menjadi otomatis. Bila anda kesulitan memvisualisasikannya, anda dapat membuat dalam bentuk tulisan dan tempelkan di meja kerja. ”Hari ini saya akan mengunjungi 5 pelanggan atau Hari ini saya akan menelpon 10 pelanggan.”

5. Ciptakan afirmasi

Ulangi afirmasi setiap hari kepada diri Anda sendiri.Pengulangan ini secara dramatis akan meningkatkan kecepatan dalam mengembangkan kebiasaan baru. Contohnya :”Saya menelpon 10 pelanggan setiap hari, yah saya pasti akan menelpon 10 pelanggan setiap hari.....10 pelanggan”

6. Tekad untuk bertahan

Akan ada banyak godaan yang membuat anda untuk tidak mempunyai kebiasaan baru yang baik. Anda perlu bertahan sampai satu titik dimana akan ada rasa tidak nyaman jika anda tidak melakukan apa yang telah anda putuskan untuk lakukan.Saat itu anda sudah mempunyai sebuah kebiasaan baru yang baik

7. Beri hadiah pada diri anda sendiri

Hal yang paling penting tapi yang paling sering di lupakan adalah memberikan diri anda sebuah hadiah atas prestasi yang telah anda capai setelah mempraktikan kebiasaan yang baru. Hadiah untuk anda dapat berupa makan di restaurant yang high class ( biasanya makan di Amigos ). Hal ini akan memotivasi diri anda untuk mempunyai hasrat yang lebih untuk mempunyai kebiasaan baru.

Pada akhirnya kebiasaan baru yang anda lakukan akan memberikan hasil terhadap peningkatan penjualan anda. Selamat mencoba kebiasaan baru

Salam Derap Dynamis,


Succeed above success


Pendakian gunung yang paling hebat dan paling inspiratif dalam sejarah bukan merupakan kisah tentang prestasi pribadi, tetapi merupakan kisah tentang suatu kekuatan luar biasa, yang dimiliki oleh tim yang bersatu padu, berbakat, benar-benar siap dan yang berjanji terus setia satu sama lain, serta kokoh berpegang pada visi bersama, sampai titik terakhir.

Dalam buku Succeed above success, Joe Kamdani menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia itu egosentris, di samping itu manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kepuasannya, mereka memerlukan manusia lain.

Ada perbedaan antara manusia yang egosentris dan individu yang bersifat egoistik.

Egosentrik adalah sifat manusia sebagai pembawaannya, sifat yang netral tergantung ke arah mana dia berkembang dalam lingkungannya.

Sedangkan egoistik adalah sifat individu yang mementingkan diri sendiri dengan tidak mempedulikan akibat buruknya bagi orang lain maupun lingkungan.

Untuk bisa menggerakkan perusahaan mencapai tujuannya, perlu dikaitkan dengan keberhasilan setiap individu dalam menjalankan tugasnya, untuk mencapai aspirasi dan kepentingan masing-masing. Atas dasar itulah Joe Kamdani mendasarkan prinsip manajemen Succeed above success, yang menjadi bagian dari budaya perusahaan.

Lalu apa hubungannya antara budaya Succeed above success terhadap kita sebagai salesman?

Dalam obrolan di antara para sales seringkali muncul statement yang menyatakan

,” biar jual rugi yang penting omset masuk, dan saya bisa dapat komisi.”

atau

,”Suruh aja customer beli barang yang banyak, biar omset bulan ini masuk dulu, urusan barangnya nanti keluar atau tidak adalah urusan nanti!”

Bila kita telaah lebih dalam coba kita bayangkan apabila ada banyak salesman berpikiran bahwa perusahaan rugi tidak apa-apa toh komisi tetap di bayar. Maka yang terjadi dalam beberapa tahun ke depan bukan tidak mungkin perusahaan akan menderita kerugian yang besar. Dan hal ini akan berdampak keluarnya kebijakan untuk pengurangan karyawan bahkan lebih fatal lagi tutupnya perusahaan.

Bisa di bayangkan bila perusahaan memiliki 100 orang karyawan, lalu perusahaan di tutup maka akan ada 100 keluarga yang kehilangan pekerjaan. Asumsi 1 keluarga ada 2 orang anak, maka ada 200 anak yang orang tuanya kehilangan pekerjaan dan menyebabkan kesulitan dalam membiayai anaknya untuk sekolah.

Dan bila kita lihat contoh kedua banyak salesman yang memperdaya pelanggannya untuk membeli melebihi kapasitas mereka dalam menjual. Maka suatu saat pelanggan akan sadar dan tidak lagi mempercayai salesman tersebut, bahkan banyak kasus yang membuat bukan hanya salesmannya yang tidak di percaya tetapi perusahaan tempat salesman tersebut bekerja.

Seperti bola salju, image buruk yang tertanam dari pelanggan ke pelanggan akan menyebar dan menghasilkan bola salju yang besar dan akan menghancurkan perusahaan.

Succeed above success bukanlah hanya kata-kata tanpa makna. Bila kita menangkap roh dari kalimat ini, maka sebagai salesman kita akan menyadari bahwa untuk kita bisa berhasil maka kita harus membantu pelanggan kita dan juga perusahaan kita untuk berhasil. Pada akhirnya kita akan merasakan keberhasilan bersama.

Setiap kita sebagai salesman adalah egosentrik, tetapi janganlah menjadi seorang salesman yang egoistik.

Derap Dynamis

Selamat ulang tahun papa


Kalau setiap kita di beri kesempatan untuk memilih orang tua kita, kira-kira orang tua macam apa yang kita bayangkan?

Banyak orang dengan antusias menjawab bahwa mereka berharap di lahirkan dengan kondisi orang tua yang kaya raya, berkelimpahan harta. Bahkan kalau bisa menjadi anak tunggal, sehingga seluruh kasih sayang dan harta hanya untuk kita seorang. Alangkah indahnya hidup ini…………

Tapi sayangnya dalam realita kehidupan, kita tidak bisa memilih siapa yang akan menjadi orang tua kita. Demikian juga halnya dengan kehidupan saya. Saya merupakan anak ke 9 dari 10 bersaudara, anak dari seorang tukang sayur yang setiap pagi buta sudah berangkat ke pasar dan setelah itu harus ke kebun untuk menanam dan mengurusi sayurnya.

Yah….seorang tukang sayur yang menjual bermacam sayuran seperti: kangkung, bayam, selada dan sawi yang biasa kita makan bersama mie instant.

Sewaktu saya masih duduk di bangku SLTA, ketika teman-teman sebaya saya berangkat sekolah dengan mengendarai sepeda motor, maka saya hanya bisa berangkat sekolah dengan naik mobil omprengan.

Terkadang di sore hari sepulang sekolah ada sebuah tugas menanti, yaitu untuk mengantar sayur ke rumah kakak saya. Jadi dengan mengendarai sepeda kumbang dan keranjang besar yang memuat bermacam sayuran, saya menunaikan tugas sebagai seorang anak. Pernah suatu kali ketika mengantar sayur saya bertemu dengan teman sekelas saya “Oh…tidak…kalau sampai ketahuan saya ngantar sayur, bisa berabe nih. Nanti bisa cerita ke teman-teman sekelas hancur reputasi saya,”pikir saya.

Maka saya memalingkan muka dan pura-pura tidak melihat. Sejak saat itu setiap kali mengantar sayur saya selalu memakai topi. Jadi saya bisa menyembunyikan wajah di balik topi saya.

Karena kondisi tersebut pernah suatu kali saya berpikir kalau saja bisa memilih, maka sayapun mau dilahirkan di dalam keluarga yang kaya raya. Sehingga saya tidak perlu malu seperti ini.

Waktupun berganti, saya sekarang bukanlah seorang anak SLTA lagi. Saya sudah mempunyai sebuah jabatan yang cukup baik di sebuah perusahaan besar dengan fasilitas kendaraan dan kompensasi yang sangat baik. Saya sudah menikah dengan 2 orang anak dan tinggal di rumah pribadi kami.

Walaupun begitu papa saya masih tetaplah seorang tukang sayur yang masih harus bangun pagi untuk berjualan di pasar dan berangkat ke kebun untuk menanam dan memelihara sayurnya.

Tetapi sekarang pandangan saya tentang papa saya sudah berubah 180 derajat. Beberapa tahun belakangan ini saya sering membawakan training untuk teman-teman maupun untuk karyawan di kantor. Dalam setiap kesempatan saya selalu menampilkan foto papa saya, dan dengan bangga saya katakan bahwa saya adalah anak seorang tukang sayur.

Saya tidak lagi bersembunyi di balik topi, takut kalau ada yang tahu kalau saya anak seorang tukang sayur, tapi sekarang saya ingin semua orang tahu bahwa saya anak seorang tukang sayur yang mempunyai 10 orang anak.

Saya menarik semua kata-kata saya yang dulu pernah saya ucapkan, saya tidak menyesal lahir sebagai anak seorang tukang sayur. Karena dari papa sayalah saya belajar bagaimana bekerja dengan disiplin dan kerja keras.Hingga saya bisa menjadi seperti sekarang ini.

Hari ini senin, 1 Oktober 2007 papa saya tepat berusia 73 tahun. Banyak hal yang telah saya dapatkan darinya selama ini. Dan saya bersyukur bisa menjadi salah seorang anaknya.

Selamat ulang tahun papa….saya bangga bisa menjadi anakmu.

Kamis, 20 September 2007

Melihat kedepan

Tertarik oleh pesona alam dan binatang di Taman Safari, minggu lalu 13 September saya beserta istri dan anak saya yang berusia 3.5 tahun berangkat ke Taman Safari. Dalam perjalanan, anak saya yang duduk dibelakang selalu bercerita dan kadang-kadang bertanya mengenai sesuatu yang dia lihat. Bahkan bila rasa ingin tahunya sedemikian besar, dia memaksa saya untuk melihat kebelakang dan memperhatikan dia.

Saya bilang kepadanya tidak boleh, terlalu berbahaya bila saya melihat ke belakang. Karena saat ini kita berada di jalan tol dengan kecepatan tinggi. Sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan.

Mungkin kita pernah mendengar ungkapan yang mengatakan ,”bila kita hendak memulai suatu pekerjaan, jangan sekali-kali melihat ke belakang.”

Dulu saya tidak mengerti arti dari kalimat ini, tetapi setelah saya menegur anak saya, baru saya mengerti makna dari kalimat bijak tersebut. Seperti halnya mengendarai sebuah mobil, saat ini setiap kita sedang berada dalam perjalanan kehidupan. Sering kali banyak dari kita ketika menjalani hidup ini terlalu banyak melihat kebelakang.

Melihat ke belakang bisa berarti dua hal.

Pertama, kita melihat masa lalu kita.

Bagi orang yang pernah mengalami kegagalan dalam hidup, maka perasaan gagal sering kali menyerang dan membuat kita takut untuk melangkah dan melihat ke depan.Tetapi ada juga orang yang pernah melewati masa lalu yang bahagia lalu menjadi terbuai, terlalu menikmati masa lalu sehingga merasa nyaman dan enggan untuk melangkah.

Kedua, Kita terlalu memperhatikan masalah

Hal ini sama dengan orang yang mengendarai mobil dan selalu memperhatikan mobil yang berada di belakangnya. Terlalu berhati-hati dan lupa bahwa kita berjalan melihat kedepan bukan kebelakang. Seorang petani yang sedang menanam padi dan selalu melihat kebelakang maka yang terlihat adalah masih banyak yang harus di kerjakan dan hal ini akan menimbulkan rasa capek sebelum pekerjaan selesai. Bahkan lebih fatal dapat berhenti di tengah jalan.

Jadi, apa yang harus kita lakukan ?

Mengendarai mobil yang benar adalah konsentrasi terhadap sesuatu yang berada didepan, kalaupun kita ingin melihat keadaan di belakang cukup melihat spion dan tidak perlu menghadapkan wajah kita kebelakang.

Demikian juga dengan cara pandang kita dalam hidup ini. Ketika kita hendak memulai sesuatu pekerjaan atau suatu tantangan baru, marilah kita melihat ke depan.Fokus terhadap apa yang akan kita lakukan, jangan biarkan masa lalu menahan langkah kita ataupun membuat kita terbuai sehingga enggan untuk melangkah.

Perjalanan hidup kita masih panjang, mari kita lanjutkan perjalanan dengan melihat kedepan.

Derap Dynamis

Sabtu, 08 September 2007

Bakmi yeye

Sebulan belakangan ini bila anda melewati jalan Jelambar Fajar pada sore hari,maka akan tampak kemacetan meningkat. Karena sejak 5 Agustus 2007 lalu di Jelambar Fajar telah di buka sebuah tempat makanan baru yaitu “Bakmi Yeye”. Kelezatan bakminya telah menarik minat orang untuk mencobanya. Rasanya pas di lidah dan berbeda dengan bakmi lainnya, karena setelah mencoba maka kita akan tergoda untuk datang kembali dan makan bakmi yeye.


Pemilik bakmi yeye adalah seorang wanita berusia 27 tahun bernama Mariana atau biasa di panggil yeye. Ketika memulai usahanya ada beberapa cerita menarik yang dapat kita simak untuk menjadi pelajaran penting buat kita.

Lahir sebagai anak wanita ke 2 dari 10 bersaudara pada tanggal 13 Maret 1980, yeye merupakan anak terakhir ( ke-10 ) dari pasangan Yo An Bouw dan Khow Per Nio. Papanya adalah seorang tukang sayur yang harus berjuang menghidupi 10 orang anak dengan berdagang di pasar Kebon Jeruk.

Ketika berusia 5 tahun, mamanya tercinta meninggal karena sakit kanker. Ketika teman-teman sekolahnya di TK Harapan Zaman diantar oleh orang tuanya, maka yeye diantar oleh kakaknya. Ia tidak pernah merasakan masa-masa indah melewati masa kecil bersama mamanya.

Kesedihan karena kehilangan mama pada masa kecil yang dialaminya tidak membuat yeye tumbuh menjadi seorang yang cengeng, namun sebaliknya ia tumbuh menjadi seorang yang tegar dalam menghadapi hidup. Setelah lulus kuliah dari Universitas Bina Nusantara, ia sempat bekerja di beberapa perusahaan dan membantu usaha kakaknya sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka Bakmi yeye.

Sebenarnya ia tidak mempunyai pengalaman membuka bakmi sebelumnya, alasan ia membuka bakmi adalah karena ada teman kakaknya yang mengajak kerjasama. Dan orang tersebut sudah punya pengalaman menjual bakmi. Tentu saja ini menjadi modal yang besar bagi yeye, karena di dukung oleh orang yang ahli dan berpengalaman.

Tetapi apa nyana, pada saat hari H di pagi hari orang tersebut menyatakan mundur. Padahal semua persiapan sudah di lakukan dan sore hari adalah pembukaan pertama.Seperti petir di siang bolong……..Akankah langkahnya untuk memulai usaha membuka bakmi harus berakhir drastis.

Nampaknya tidak, pengalaman dan kerasnya hidup yang telah di lalui selama ini membuat yeye menjadi seorang pribadi yang tidak mudah menyerah. Akhirnya sore itu minggu, 5 Agustus 2007 bakmi tetap di buka dengan persiapan yang telah di lakukan.Dengan suatu keyakinan akan penyertaan Tuhan dan dukungan dari kakak-kakaknya, yeye memulai usaha. Ia masih belum tahu cara memasak bakmi yang baik dan tidak tahu cara membuat bumbu yang lezat. Tapi Ia percaya bahwa ketika kita bertindak maka mujizat akan terjadi. Siapa sangka kakak iparnya ada yang mampu membuat bumbu daging yang lezat. Dan akhirnya usaha bakminya tetap berjalan walaupun sempat khawatir untuk memulainya.

Kini sebulan sudah berlalu, usaha bakminya mengalami perkembangan yang baik.

Apa yang dapat kita pelajari dari kisah bakmi yeye ini ?

Pertama : Janganlah keadaan menjadi penghalang kita untuk maju.

Walaupun lahir dari keluarga yang ekonominya pas-pasan, anak seorang tukang sayur dan ditinggal oleh mamanya sejak kecil, yeye tidak menyesali keadaannya. Ia sadar untuk berjuang dalam hidupnya. Banyak kali dari kita hanya menyesali keadaan tapi tidak pernah berani bertindak untuk merubah keadaan.”Tidak ada seorangpun yang dapat merubah masa depan kita, sampai kita bertindak untuk merubahnya.”

Kedua : Akan banyak tantangan ketika kita memulai sesuatu

Ketika memutuskan untuk membuka bakmi dengan temannya, tidak pernah terlintas bahwa ia akan di tinggalkan pada detik terakhir. Tetapi itulah kehidupan banyak kali masalah datang di saat yang tidak tepat. Kita tidak bisa menolak atau menghindar, yang harus kita lakukan adalah menghadapinya. Yeye tidak menyerah walaupun ia sadar saat itu adalah saat yang sulit dan berat. Ia mengambil tindakan yang tepat, tidak lari dari kenyataan hidup. Di saat banyak dari kita sering kali menggerutu ketika masalah datang dan lari dari kenyataan, cerita bakmi yeye mengajak kita untuk menyadari bahwa kehidupan tidak pernah terlepas dari permasalahan. Tinggal bagaimana kita menghadapinya.

Akhirnya biarlah setiap kita terus mau belajar dari sekeliling kita dimana banyak hal yang dapat membuat kita menyadari masih banyak hal yang dapat kita lakukan dalam kehidupan ini dan jangan terlalu mudah menyerah.

Salam,

Derap Dynamis

Note : Alamat Bakmi yeye di Jelambar Fajar Jl.A No.4 Rt.002/007 Jakarta Utara 14450

Kamis, 06 September 2007

Throw the Hat

There is a young boy.

His name is John.He is 15 years old, he live with his grandpa.

John always use a hat, because he live near the mountain. His Grandpa always reminds him to use the hat. And his Grandpa will be angry if john forget to use that hat.

Every day he pass a big wall near his house.he want to know the landscape behind that big wall.

One day,he can’t hold his desire. Do you know what’s his action ? He put off his hat and throw the hat behind the wall.

After that, he only have 2 options.

The first is he come to his house without his hat and his grandpa will be angry.

The second, He will climb up the wall, even though it is not an easy thing. But if he can climb up the wall he can get the hat and he will know the landscape behind the wall.

If you become John what will you do ?

Yes, John climbs the wall. He put his hat and he see the beautiful landscape behind that wall.

All that story from John teach us, that sometimes in our live. We must to do something differe

nt. A wise man says, “ordinary people always wait for the opportunity, but an extra ordinary people make the opportunity by them selves”. And you know in our live only an extra ordinary people who always make an opportunity can be success.

Do you ever seen this person ?

They are ORVILLE WRIGHT & WILBUR WRIGHT.

Wright brothers, were two Americans who are generally credited with building the world's first successful airplane and making the first controlled, powered and sustained heavier-than-air human flight on 1903.

Before wright brothers found airplane, maybe people never realized that human can be fly. Because we don’t have wings like a bird. But wright brothers show that we can fly like a birds eventhough we don’t have wings.

They throw their hat. That is a high risk and it is not an easy to climb up the wall.They can fall, but they never think about that. They only focusing in climbing the wall.

How about our life ? Are we only wait for the opportunity in our life. Or we want to become like John and Wright brothers and throw our hat, climb up the wall, take risks and found the beautiful results. Its depends on you.

Jakarta, 23 August 2007

Derap Dynamis

Selasa, 04 September 2007

Jangan berada terlalu jauh di depan


Dalam buku Mind Set karangan terbaru John Naisbitt, dikatakan bahwa salah satu pola pikir yang diperlukan oleh seorang pemimpin adalah “Jangan berada terlalu berada jauh di depan sampai-sampai orang tidak menganggap Anda bagian dari mereka”.


Kesamaan antara pemandu tur dan pemimpin lainnya adalah mereka harus tetap terlihat oleh kelompok mereka. Biasanya, seseorang mencapai peran pemimpin karena bakat dan kemampuan yang membuat mereka tampil menonjol. Pemikiran visioner merupakan salah satu karakter mereka.


Para pemimpin membutuhkan kelompoknya untuk mengubah sebuah gagasan menjadi praktik. Jika kita meninggalkan kelompok kita terlalu jauh di belakang dan berlari sendirian dengan visi sendiri, kita tidak akan mencapai apa-apa.


Para pemimpin harus tetap berada dalam jangkauan sentuhan kelompok mereka. Kebanyakan pemimpin melakukan kesalahan diakibatkan terlalu jauh berada di depan parade.

Oleh karena itu kekanglah sedikit.

Derap Dynamis

Sumber : Mind Set – John Naisbitt

Kamis, 19 Juli 2007

Awaken The Giant Within


In Doraemon story there is one boy names is Nobita. Nobita have many friends, and of them is GIANT. Giant is a boy with great body and powerfull. He always show his power to all his friends. In Webster dictionary Giant mean a legendary human like being of great stature and strength, a person of extra ordinary powers.

There are also historical stories featuring Giants in the bibble perhaps most famously Goliath. There are attributed super human strength and physical proportions, a long life span, and thus a great deal of knowledge as well.

Anthony Robbbins one of the famous writer in the world already written a book with tittle “Awaken the giant within” He gives motivational technique and self helps tips on that book. It covers a lot of material with much of it requiring you to make possible change and work on yourself.

The point that make me interested about this book, because robbins shows us that as a person we have giant inside us. That giant is like a big power that we never aware before. What kinds of things the giant can do for us in our life ?

Robbins told as a person sometimes in our life we face of difficulty or problems. That problems comes in the variety. Sometimes we found the problems is to big for us. So we felt hopeless and can’t do anything. In the others conditions many people have fearness in their live. They fear about they future.

“What will happened to me next years? What I must prepare for my future ? I don’t have anything right now, I’m a poor man.

Everybody have their own fearness.

We knows from newspaper, many people suicide because they felt hopeless, there is no hope anymore. They things dead will give them solutions.Many people became stress because they fearness.

Robbins book reminds us that we have a giants in our life. The Giants will help us to face our fearness. The methods that robbins give is proven for many people who applicate the methods.

I’m is the one who get inspired from this book. I recommend for all of us to read this book. But, I just want to give a little comment for this book. Have a self confident, and high motivation is a goods, but as a humans we must consider that we are only creation.

God is our creators, He create us from dust. And we know about that. So, believe in our self is not enough. We must still depends on God. We only can make a preparation, but God will make decision.

If we only believe in our self, oneday maybe we will make a statement that we didn’t need a Gods. That is a big mistake

Fellow toastmasters,

In my life I have an own statement, that as long we live in this world we will always find a problems. Every kinds of us have a different problems. So, if right now we have a problems that’s make us aware that we still alive.

Don’t worry, is no matter how big your problems. But the important points is never give up. You have a power to solve your problems. And if is not enough, remember you have Gods our creator. More powerfull than our Giants.He care about us. Come to him, and He will give us the best a solutions. Fellow TM.

Sabtu, 30 Juni 2007

SPIDER

Many people in the world like to take care of animal, like dog, cat, birds, fish and many more. We can learn a good or positive character from animals, example:

If we see ant, we can learn about team work, cause ant always work in team.

And if we see Lion, we can see symbol of power, leader, king of the jungle.

I want to share about the other animal, maybe many people don’t like this animal. Included me.

But after I hear and learn more about this animal, I get something special, a good character and motivate my self to learn from this animal.

The name is SPIDER, maybe for us the hero Spiderman more famous than spider it self.

In their living, male spider is smaller than female. Because of that after they have intercourse, the female will soon eat the male. To protect him self, the male will distracting the female’s focus by giving the others victim to her other wise male will hold her and bind with silk thread when they intercourse.

After the intercourse process over, male must go fast as soon as possible to avoid from female, if he late female will eat him

In our live, we know that ISTI CLUB for husband. Maybe in spider living they have the same club,ISTI.

In 1306, Robert the Bruce and his army had been fighting against King Edward I of England for control of Scotland. Robert was lying exhausted in a barn when he noticed a spider try to fix its web to a beam six times. On its seventh attempt, the spider succeeded. Robert was inspired, saying,

"Now shall this spider teach me what I am to do, for I also have failed six times."

He then gathered together some more followers and they won the next battle. After a successful campaign they eventually defeated Edward's army in 1319.

Spider is an animal who is not easy to give up.

If they meet troubles, they will wake up and continue their life

Before they die, spider never stops to work and produce something

Please imagine, if you go to the garden and you see a web in the tree

And then you destroy the web, after that you back home.

Tomorrow when you come to the same tree, what will you see ?

The web is still at the same place

Why ?

Because it’s a character of spider. Never give up, don’t care, how many troubles comes

They will strive for their life

And we never hear that spider suicide, cause frustrated, cause somebody destroy its web. The web will still in the place, except you kill the spider.

Different condition with human, many people suicide cause fail, bankrupt,

They think they don’t have hope any more

And they choose a shortcut, suicide. It’s easy but that is a big mistake.

Problem comes to our life to make us wise, mature and stronger.

If we never find a problem or we always run from the problem we will never growth.

After we pass the problem we will more strength than before.

All of us have problems, small or big problems. Don’t worry.

The important point is no matter how many times you fail but how many times you face your failure and try to go on

Like a spider, never give up, strive for excellence even though there many barriers in the future.

As God give us chance to live, there is always chance to better life.