Sabtu, 08 September 2007

Bakmi yeye

Sebulan belakangan ini bila anda melewati jalan Jelambar Fajar pada sore hari,maka akan tampak kemacetan meningkat. Karena sejak 5 Agustus 2007 lalu di Jelambar Fajar telah di buka sebuah tempat makanan baru yaitu “Bakmi Yeye”. Kelezatan bakminya telah menarik minat orang untuk mencobanya. Rasanya pas di lidah dan berbeda dengan bakmi lainnya, karena setelah mencoba maka kita akan tergoda untuk datang kembali dan makan bakmi yeye.


Pemilik bakmi yeye adalah seorang wanita berusia 27 tahun bernama Mariana atau biasa di panggil yeye. Ketika memulai usahanya ada beberapa cerita menarik yang dapat kita simak untuk menjadi pelajaran penting buat kita.

Lahir sebagai anak wanita ke 2 dari 10 bersaudara pada tanggal 13 Maret 1980, yeye merupakan anak terakhir ( ke-10 ) dari pasangan Yo An Bouw dan Khow Per Nio. Papanya adalah seorang tukang sayur yang harus berjuang menghidupi 10 orang anak dengan berdagang di pasar Kebon Jeruk.

Ketika berusia 5 tahun, mamanya tercinta meninggal karena sakit kanker. Ketika teman-teman sekolahnya di TK Harapan Zaman diantar oleh orang tuanya, maka yeye diantar oleh kakaknya. Ia tidak pernah merasakan masa-masa indah melewati masa kecil bersama mamanya.

Kesedihan karena kehilangan mama pada masa kecil yang dialaminya tidak membuat yeye tumbuh menjadi seorang yang cengeng, namun sebaliknya ia tumbuh menjadi seorang yang tegar dalam menghadapi hidup. Setelah lulus kuliah dari Universitas Bina Nusantara, ia sempat bekerja di beberapa perusahaan dan membantu usaha kakaknya sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka Bakmi yeye.

Sebenarnya ia tidak mempunyai pengalaman membuka bakmi sebelumnya, alasan ia membuka bakmi adalah karena ada teman kakaknya yang mengajak kerjasama. Dan orang tersebut sudah punya pengalaman menjual bakmi. Tentu saja ini menjadi modal yang besar bagi yeye, karena di dukung oleh orang yang ahli dan berpengalaman.

Tetapi apa nyana, pada saat hari H di pagi hari orang tersebut menyatakan mundur. Padahal semua persiapan sudah di lakukan dan sore hari adalah pembukaan pertama.Seperti petir di siang bolong……..Akankah langkahnya untuk memulai usaha membuka bakmi harus berakhir drastis.

Nampaknya tidak, pengalaman dan kerasnya hidup yang telah di lalui selama ini membuat yeye menjadi seorang pribadi yang tidak mudah menyerah. Akhirnya sore itu minggu, 5 Agustus 2007 bakmi tetap di buka dengan persiapan yang telah di lakukan.Dengan suatu keyakinan akan penyertaan Tuhan dan dukungan dari kakak-kakaknya, yeye memulai usaha. Ia masih belum tahu cara memasak bakmi yang baik dan tidak tahu cara membuat bumbu yang lezat. Tapi Ia percaya bahwa ketika kita bertindak maka mujizat akan terjadi. Siapa sangka kakak iparnya ada yang mampu membuat bumbu daging yang lezat. Dan akhirnya usaha bakminya tetap berjalan walaupun sempat khawatir untuk memulainya.

Kini sebulan sudah berlalu, usaha bakminya mengalami perkembangan yang baik.

Apa yang dapat kita pelajari dari kisah bakmi yeye ini ?

Pertama : Janganlah keadaan menjadi penghalang kita untuk maju.

Walaupun lahir dari keluarga yang ekonominya pas-pasan, anak seorang tukang sayur dan ditinggal oleh mamanya sejak kecil, yeye tidak menyesali keadaannya. Ia sadar untuk berjuang dalam hidupnya. Banyak kali dari kita hanya menyesali keadaan tapi tidak pernah berani bertindak untuk merubah keadaan.”Tidak ada seorangpun yang dapat merubah masa depan kita, sampai kita bertindak untuk merubahnya.”

Kedua : Akan banyak tantangan ketika kita memulai sesuatu

Ketika memutuskan untuk membuka bakmi dengan temannya, tidak pernah terlintas bahwa ia akan di tinggalkan pada detik terakhir. Tetapi itulah kehidupan banyak kali masalah datang di saat yang tidak tepat. Kita tidak bisa menolak atau menghindar, yang harus kita lakukan adalah menghadapinya. Yeye tidak menyerah walaupun ia sadar saat itu adalah saat yang sulit dan berat. Ia mengambil tindakan yang tepat, tidak lari dari kenyataan hidup. Di saat banyak dari kita sering kali menggerutu ketika masalah datang dan lari dari kenyataan, cerita bakmi yeye mengajak kita untuk menyadari bahwa kehidupan tidak pernah terlepas dari permasalahan. Tinggal bagaimana kita menghadapinya.

Akhirnya biarlah setiap kita terus mau belajar dari sekeliling kita dimana banyak hal yang dapat membuat kita menyadari masih banyak hal yang dapat kita lakukan dalam kehidupan ini dan jangan terlalu mudah menyerah.

Salam,

Derap Dynamis

Note : Alamat Bakmi yeye di Jelambar Fajar Jl.A No.4 Rt.002/007 Jakarta Utara 14450

Tidak ada komentar: