Kamis, 20 September 2007

Melihat kedepan

Tertarik oleh pesona alam dan binatang di Taman Safari, minggu lalu 13 September saya beserta istri dan anak saya yang berusia 3.5 tahun berangkat ke Taman Safari. Dalam perjalanan, anak saya yang duduk dibelakang selalu bercerita dan kadang-kadang bertanya mengenai sesuatu yang dia lihat. Bahkan bila rasa ingin tahunya sedemikian besar, dia memaksa saya untuk melihat kebelakang dan memperhatikan dia.

Saya bilang kepadanya tidak boleh, terlalu berbahaya bila saya melihat ke belakang. Karena saat ini kita berada di jalan tol dengan kecepatan tinggi. Sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan.

Mungkin kita pernah mendengar ungkapan yang mengatakan ,”bila kita hendak memulai suatu pekerjaan, jangan sekali-kali melihat ke belakang.”

Dulu saya tidak mengerti arti dari kalimat ini, tetapi setelah saya menegur anak saya, baru saya mengerti makna dari kalimat bijak tersebut. Seperti halnya mengendarai sebuah mobil, saat ini setiap kita sedang berada dalam perjalanan kehidupan. Sering kali banyak dari kita ketika menjalani hidup ini terlalu banyak melihat kebelakang.

Melihat ke belakang bisa berarti dua hal.

Pertama, kita melihat masa lalu kita.

Bagi orang yang pernah mengalami kegagalan dalam hidup, maka perasaan gagal sering kali menyerang dan membuat kita takut untuk melangkah dan melihat ke depan.Tetapi ada juga orang yang pernah melewati masa lalu yang bahagia lalu menjadi terbuai, terlalu menikmati masa lalu sehingga merasa nyaman dan enggan untuk melangkah.

Kedua, Kita terlalu memperhatikan masalah

Hal ini sama dengan orang yang mengendarai mobil dan selalu memperhatikan mobil yang berada di belakangnya. Terlalu berhati-hati dan lupa bahwa kita berjalan melihat kedepan bukan kebelakang. Seorang petani yang sedang menanam padi dan selalu melihat kebelakang maka yang terlihat adalah masih banyak yang harus di kerjakan dan hal ini akan menimbulkan rasa capek sebelum pekerjaan selesai. Bahkan lebih fatal dapat berhenti di tengah jalan.

Jadi, apa yang harus kita lakukan ?

Mengendarai mobil yang benar adalah konsentrasi terhadap sesuatu yang berada didepan, kalaupun kita ingin melihat keadaan di belakang cukup melihat spion dan tidak perlu menghadapkan wajah kita kebelakang.

Demikian juga dengan cara pandang kita dalam hidup ini. Ketika kita hendak memulai sesuatu pekerjaan atau suatu tantangan baru, marilah kita melihat ke depan.Fokus terhadap apa yang akan kita lakukan, jangan biarkan masa lalu menahan langkah kita ataupun membuat kita terbuai sehingga enggan untuk melangkah.

Perjalanan hidup kita masih panjang, mari kita lanjutkan perjalanan dengan melihat kedepan.

Derap Dynamis

Sabtu, 08 September 2007

Bakmi yeye

Sebulan belakangan ini bila anda melewati jalan Jelambar Fajar pada sore hari,maka akan tampak kemacetan meningkat. Karena sejak 5 Agustus 2007 lalu di Jelambar Fajar telah di buka sebuah tempat makanan baru yaitu “Bakmi Yeye”. Kelezatan bakminya telah menarik minat orang untuk mencobanya. Rasanya pas di lidah dan berbeda dengan bakmi lainnya, karena setelah mencoba maka kita akan tergoda untuk datang kembali dan makan bakmi yeye.


Pemilik bakmi yeye adalah seorang wanita berusia 27 tahun bernama Mariana atau biasa di panggil yeye. Ketika memulai usahanya ada beberapa cerita menarik yang dapat kita simak untuk menjadi pelajaran penting buat kita.

Lahir sebagai anak wanita ke 2 dari 10 bersaudara pada tanggal 13 Maret 1980, yeye merupakan anak terakhir ( ke-10 ) dari pasangan Yo An Bouw dan Khow Per Nio. Papanya adalah seorang tukang sayur yang harus berjuang menghidupi 10 orang anak dengan berdagang di pasar Kebon Jeruk.

Ketika berusia 5 tahun, mamanya tercinta meninggal karena sakit kanker. Ketika teman-teman sekolahnya di TK Harapan Zaman diantar oleh orang tuanya, maka yeye diantar oleh kakaknya. Ia tidak pernah merasakan masa-masa indah melewati masa kecil bersama mamanya.

Kesedihan karena kehilangan mama pada masa kecil yang dialaminya tidak membuat yeye tumbuh menjadi seorang yang cengeng, namun sebaliknya ia tumbuh menjadi seorang yang tegar dalam menghadapi hidup. Setelah lulus kuliah dari Universitas Bina Nusantara, ia sempat bekerja di beberapa perusahaan dan membantu usaha kakaknya sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka Bakmi yeye.

Sebenarnya ia tidak mempunyai pengalaman membuka bakmi sebelumnya, alasan ia membuka bakmi adalah karena ada teman kakaknya yang mengajak kerjasama. Dan orang tersebut sudah punya pengalaman menjual bakmi. Tentu saja ini menjadi modal yang besar bagi yeye, karena di dukung oleh orang yang ahli dan berpengalaman.

Tetapi apa nyana, pada saat hari H di pagi hari orang tersebut menyatakan mundur. Padahal semua persiapan sudah di lakukan dan sore hari adalah pembukaan pertama.Seperti petir di siang bolong……..Akankah langkahnya untuk memulai usaha membuka bakmi harus berakhir drastis.

Nampaknya tidak, pengalaman dan kerasnya hidup yang telah di lalui selama ini membuat yeye menjadi seorang pribadi yang tidak mudah menyerah. Akhirnya sore itu minggu, 5 Agustus 2007 bakmi tetap di buka dengan persiapan yang telah di lakukan.Dengan suatu keyakinan akan penyertaan Tuhan dan dukungan dari kakak-kakaknya, yeye memulai usaha. Ia masih belum tahu cara memasak bakmi yang baik dan tidak tahu cara membuat bumbu yang lezat. Tapi Ia percaya bahwa ketika kita bertindak maka mujizat akan terjadi. Siapa sangka kakak iparnya ada yang mampu membuat bumbu daging yang lezat. Dan akhirnya usaha bakminya tetap berjalan walaupun sempat khawatir untuk memulainya.

Kini sebulan sudah berlalu, usaha bakminya mengalami perkembangan yang baik.

Apa yang dapat kita pelajari dari kisah bakmi yeye ini ?

Pertama : Janganlah keadaan menjadi penghalang kita untuk maju.

Walaupun lahir dari keluarga yang ekonominya pas-pasan, anak seorang tukang sayur dan ditinggal oleh mamanya sejak kecil, yeye tidak menyesali keadaannya. Ia sadar untuk berjuang dalam hidupnya. Banyak kali dari kita hanya menyesali keadaan tapi tidak pernah berani bertindak untuk merubah keadaan.”Tidak ada seorangpun yang dapat merubah masa depan kita, sampai kita bertindak untuk merubahnya.”

Kedua : Akan banyak tantangan ketika kita memulai sesuatu

Ketika memutuskan untuk membuka bakmi dengan temannya, tidak pernah terlintas bahwa ia akan di tinggalkan pada detik terakhir. Tetapi itulah kehidupan banyak kali masalah datang di saat yang tidak tepat. Kita tidak bisa menolak atau menghindar, yang harus kita lakukan adalah menghadapinya. Yeye tidak menyerah walaupun ia sadar saat itu adalah saat yang sulit dan berat. Ia mengambil tindakan yang tepat, tidak lari dari kenyataan hidup. Di saat banyak dari kita sering kali menggerutu ketika masalah datang dan lari dari kenyataan, cerita bakmi yeye mengajak kita untuk menyadari bahwa kehidupan tidak pernah terlepas dari permasalahan. Tinggal bagaimana kita menghadapinya.

Akhirnya biarlah setiap kita terus mau belajar dari sekeliling kita dimana banyak hal yang dapat membuat kita menyadari masih banyak hal yang dapat kita lakukan dalam kehidupan ini dan jangan terlalu mudah menyerah.

Salam,

Derap Dynamis

Note : Alamat Bakmi yeye di Jelambar Fajar Jl.A No.4 Rt.002/007 Jakarta Utara 14450

Kamis, 06 September 2007

Throw the Hat

There is a young boy.

His name is John.He is 15 years old, he live with his grandpa.

John always use a hat, because he live near the mountain. His Grandpa always reminds him to use the hat. And his Grandpa will be angry if john forget to use that hat.

Every day he pass a big wall near his house.he want to know the landscape behind that big wall.

One day,he can’t hold his desire. Do you know what’s his action ? He put off his hat and throw the hat behind the wall.

After that, he only have 2 options.

The first is he come to his house without his hat and his grandpa will be angry.

The second, He will climb up the wall, even though it is not an easy thing. But if he can climb up the wall he can get the hat and he will know the landscape behind the wall.

If you become John what will you do ?

Yes, John climbs the wall. He put his hat and he see the beautiful landscape behind that wall.

All that story from John teach us, that sometimes in our live. We must to do something differe

nt. A wise man says, “ordinary people always wait for the opportunity, but an extra ordinary people make the opportunity by them selves”. And you know in our live only an extra ordinary people who always make an opportunity can be success.

Do you ever seen this person ?

They are ORVILLE WRIGHT & WILBUR WRIGHT.

Wright brothers, were two Americans who are generally credited with building the world's first successful airplane and making the first controlled, powered and sustained heavier-than-air human flight on 1903.

Before wright brothers found airplane, maybe people never realized that human can be fly. Because we don’t have wings like a bird. But wright brothers show that we can fly like a birds eventhough we don’t have wings.

They throw their hat. That is a high risk and it is not an easy to climb up the wall.They can fall, but they never think about that. They only focusing in climbing the wall.

How about our life ? Are we only wait for the opportunity in our life. Or we want to become like John and Wright brothers and throw our hat, climb up the wall, take risks and found the beautiful results. Its depends on you.

Jakarta, 23 August 2007

Derap Dynamis

Selasa, 04 September 2007

Jangan berada terlalu jauh di depan


Dalam buku Mind Set karangan terbaru John Naisbitt, dikatakan bahwa salah satu pola pikir yang diperlukan oleh seorang pemimpin adalah “Jangan berada terlalu berada jauh di depan sampai-sampai orang tidak menganggap Anda bagian dari mereka”.


Kesamaan antara pemandu tur dan pemimpin lainnya adalah mereka harus tetap terlihat oleh kelompok mereka. Biasanya, seseorang mencapai peran pemimpin karena bakat dan kemampuan yang membuat mereka tampil menonjol. Pemikiran visioner merupakan salah satu karakter mereka.


Para pemimpin membutuhkan kelompoknya untuk mengubah sebuah gagasan menjadi praktik. Jika kita meninggalkan kelompok kita terlalu jauh di belakang dan berlari sendirian dengan visi sendiri, kita tidak akan mencapai apa-apa.


Para pemimpin harus tetap berada dalam jangkauan sentuhan kelompok mereka. Kebanyakan pemimpin melakukan kesalahan diakibatkan terlalu jauh berada di depan parade.

Oleh karena itu kekanglah sedikit.

Derap Dynamis

Sumber : Mind Set – John Naisbitt