Senin, 01 Oktober 2007

Succeed above success


Pendakian gunung yang paling hebat dan paling inspiratif dalam sejarah bukan merupakan kisah tentang prestasi pribadi, tetapi merupakan kisah tentang suatu kekuatan luar biasa, yang dimiliki oleh tim yang bersatu padu, berbakat, benar-benar siap dan yang berjanji terus setia satu sama lain, serta kokoh berpegang pada visi bersama, sampai titik terakhir.

Dalam buku Succeed above success, Joe Kamdani menjelaskan bahwa pada dasarnya manusia itu egosentris, di samping itu manusia tidak bisa hidup sendiri untuk memenuhi kepuasannya, mereka memerlukan manusia lain.

Ada perbedaan antara manusia yang egosentris dan individu yang bersifat egoistik.

Egosentrik adalah sifat manusia sebagai pembawaannya, sifat yang netral tergantung ke arah mana dia berkembang dalam lingkungannya.

Sedangkan egoistik adalah sifat individu yang mementingkan diri sendiri dengan tidak mempedulikan akibat buruknya bagi orang lain maupun lingkungan.

Untuk bisa menggerakkan perusahaan mencapai tujuannya, perlu dikaitkan dengan keberhasilan setiap individu dalam menjalankan tugasnya, untuk mencapai aspirasi dan kepentingan masing-masing. Atas dasar itulah Joe Kamdani mendasarkan prinsip manajemen Succeed above success, yang menjadi bagian dari budaya perusahaan.

Lalu apa hubungannya antara budaya Succeed above success terhadap kita sebagai salesman?

Dalam obrolan di antara para sales seringkali muncul statement yang menyatakan

,” biar jual rugi yang penting omset masuk, dan saya bisa dapat komisi.”

atau

,”Suruh aja customer beli barang yang banyak, biar omset bulan ini masuk dulu, urusan barangnya nanti keluar atau tidak adalah urusan nanti!”

Bila kita telaah lebih dalam coba kita bayangkan apabila ada banyak salesman berpikiran bahwa perusahaan rugi tidak apa-apa toh komisi tetap di bayar. Maka yang terjadi dalam beberapa tahun ke depan bukan tidak mungkin perusahaan akan menderita kerugian yang besar. Dan hal ini akan berdampak keluarnya kebijakan untuk pengurangan karyawan bahkan lebih fatal lagi tutupnya perusahaan.

Bisa di bayangkan bila perusahaan memiliki 100 orang karyawan, lalu perusahaan di tutup maka akan ada 100 keluarga yang kehilangan pekerjaan. Asumsi 1 keluarga ada 2 orang anak, maka ada 200 anak yang orang tuanya kehilangan pekerjaan dan menyebabkan kesulitan dalam membiayai anaknya untuk sekolah.

Dan bila kita lihat contoh kedua banyak salesman yang memperdaya pelanggannya untuk membeli melebihi kapasitas mereka dalam menjual. Maka suatu saat pelanggan akan sadar dan tidak lagi mempercayai salesman tersebut, bahkan banyak kasus yang membuat bukan hanya salesmannya yang tidak di percaya tetapi perusahaan tempat salesman tersebut bekerja.

Seperti bola salju, image buruk yang tertanam dari pelanggan ke pelanggan akan menyebar dan menghasilkan bola salju yang besar dan akan menghancurkan perusahaan.

Succeed above success bukanlah hanya kata-kata tanpa makna. Bila kita menangkap roh dari kalimat ini, maka sebagai salesman kita akan menyadari bahwa untuk kita bisa berhasil maka kita harus membantu pelanggan kita dan juga perusahaan kita untuk berhasil. Pada akhirnya kita akan merasakan keberhasilan bersama.

Setiap kita sebagai salesman adalah egosentrik, tetapi janganlah menjadi seorang salesman yang egoistik.

Derap Dynamis

Tidak ada komentar: