Apa yang timbul dalam benak anda ketika mendengar kata gagal ?
Setiap kita mempunyai pandangan yang berbeda dalam memaknai kata gagal, tergantung dari pengalaman hidup kita dan nilai-nilai yang kita anut selama ini.
Sebagian besar dari kita melihat gagal sebagai suatu hal yang memalukan dan merupakan aib yang harus dihindari dalam hidup kita. Jika anda sebagai orang tua, apa yang akan anda lakukan bila anak kesayangan anda ternyata kedapatan tidak naik kelas? Harapan semua orang tua rata-rata sama yaitu ingin anaknya menjadi juara kelas, jadi kalau yang terjadi sebaliknya, maka kita merasa itu merupakan sebuah tamparan telak yang menimpa kita. Bayangkan bila anda ada dalam sebuah pertemuan keluarga besar anda dan salah satu saudara anda bercerita tentang anaknya yang menjadi juara kelas, lalu mereka menanyakan prestasi anak anda, mungkin anda akan kesulitan untuk menjawabnya.
Belum lagi teman anak anda yang akan mengejek karena ia tidak naik kelas dan bermacam hal-hal tidak menyenangkan lainnya yang akan dialami oleh sang anak, istri anda ataupun anda sendiri.
Oleh sebab itu tidak aneh bila banyak orang tua yang tidak mau anak mereka mengalami kegagalan. Kegagalan adalah suatu hal yang harus di hindari, karena kegagalan akan banyak menimbulkan kesusahan.
Demikian juga dalam dunia kuliah dan pekerjaan. Banyak orang rela melakukan apa saja asalkan bisa menghindari kegagalan. Seorang mahasiswa akan berjuang dengan keras untuk mendapatkan hasil baik ketika ujian termasuk menyontek bila diperlukan. Di jaman modern ini masih banyak kita dapati karyawan yang mencari ”orang pintar” hanya untuk minta agar posisi jabatan mereka tidak di geser dan di mutasi ke tempat yang ”kering”.
Apakah memang kegagalan itu adalah suatu hal yang sedemikian mengerikan sehingga begitu banyak orang yang tidak mau merasakan dan kalau bisa terhindar dari kegagalan selama hidup mereka?
Dalam kamus bahasa Indonesia gagal mempunyai arti tidak berhasil atau tidak jadi.
Secara gampang hal itu bisa diartikan bila kita gagal mencapai sesuatu yang kita mau, maka berarti kita tidak berhasil mencapai hal tersebut.
Kegagalan mengajarkan kita sesuatu hal baru dan menambah pengalaman kita.
Pengalaman dari beberapa tokoh berikut ini akan memperkaya wawasan kita dalam melihat dan menikmati sebuah kegagalan.
Steve Jobs
Ia lulus dari SMA Homestead di California dan diterima di Reed College di Portland, Oregon, tapi drop out setelah satu semester. Di tahun 1976, Jobs, usia 21, dan Wozniak, 26, mendirikan Apple Computer Co. di garasi milik keluarga Jobs. Di tahun 1980, Apple Computer mencatatkan namanya di bursa efek, dan dengan penawaran saham awal yang sukses, ketenaran Jobs bertambah. Di tahun 1985, setelah banyak menyebabkan masalah kepemimpinan di dalam Apple, Jobs di usir dari jabatannya. Setelah keluar dari Apple, Jobs mendirikan sebuah perusahaan komputer lagi, NeXT Computer. Dengan kerja keras dan kegigihannya NeXT berkembang dan tahun 1996, Apple membeli NeXT seharga AS$402 juta, dan membawa Jobs kembali ke perusahaan yang ia dirikan. Di tahun 1998 ia kembali menjadi pemimpin di Apple. Dan hingga saat ini Apple telah menjadi perusahaan besar yang mendunia dengan salah satu produknya iPod portable music player.
Andrie Wongso
Anak ke 2 dari 3 bersaudara ini terlahir dari sebuah keluarga miskin di kota Malang. Di usia 11 tahun (kelas 6 SD), terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Maka SDTT, Sekolah Dasar Tidak Tamat, adalah gelar yang disandangnya saat ini. Sekarang Andrie Wongso adalah motivator, yang lebih dari 20 tahun berkiprah sebagai pengusaha sukses. Kemauannya untuk berbagi semangat, pengalaman dan kebijaksanaan, dengan gaya bahasa yang sederhana tetapi full power kepada begitu banyak orang, membuat publik dan media massa mengukuhkannya sebagai The Best Motivator atau Motivator No. 1 Indonesia.
Baik Steve Jobs maupun Andrie Wongso telah merasakan betapa pahitnya sebuah kegagalan. Tetapi mereka tidak berhenti sampai di sana, kegagalan malah membuat mereka menjadi lebih baik. Seandainya mereka tidak mengalami kegagalan mungkin sejarah hidup mereka akan berbeda.
Sekarang coba kita lihat dan bandingkan dengan orang – orang di sekitar kita yang dalam hidupnya tidak pernah mengalami kegagalan, apa yang mereka alami sekarang ini. Bila kita mengunjungi kota-kota di Indonesia banyak kita temui kota-kota yang penduduk aslinya tidak lagi ketahuan dimana rimbanya, bahkan mereka telah terpinggirkan dan tinggal di daerah pingiran kota.
Malah kaum pendatang yang menjadi lebih berhasil dan menguasai perekonomian di daerah tersebut. Itu semua bukanlah salah dari kaum pendatang, tetapi dalam banyak kasus hal ini terjadi karena penduduk asli kalah bersaing. Karena selama ini mereka beranggapan bahwa kota di mana mereka tinggal sudah mencukupi dan mereka merasa nyaman dan tidak perlu berjuang lagi. Hal ini berbeda dengan kaum pendatang yang datang tanpa membawa apa-apa dan harus berjuang dari nol sampai akhirnya mereka bisa berhasil. Ketika mereka berjuang banyak kegagalan dan tantangan yang di hadapi, tetapi hal itu semua bukannya membuat mereka menyerah malah membuat mereka menemukan cara yang lebih baik dan menjadi berhasil.
Pada akhirnya kita bisa melihat bahwa cara pandang banyak orang mengenai kegagalan selama ini banyak yang tidak lengkap, mereka hanya melihat suatu sisi bahwa gagal sama dengan tidak berhasil. Tetapi lupa bahwa ada sisi lain dari ketidak berhasilan, ada suatu kesempatan untuk bisa lebih berhasil.
Marilah ketika kita mengalami kegagalan, karena tidak lulus kuliah, gagal mencapai target, gagal mendapatkan pasangan ataupun bermacam kegagalan lainnya. Kita tidak berhenti, karena sebenarnya kegagalan yang kita alami sedang mempersiapkan kita menuju kesuksesan melewati jalan lain yang harus kita lewati. Maknailah kegagalan Anda dan jangan berhenti untuk berusaha. Selamat berjuang......!
Salam Derap Dynamis,
1 komentar:
tulisan yang menarik..........
sering kali orang gagal & berhenti sampai di situ.........
saya pernah gagal dlm ujian, walau itu sebenarnya hanya kesalahan informasi dari pihak sekolah, tp itu sudah membuat saya tidak berani keluar dari rumah. namun dengan tekat kuat dr dlm diri saya sehingga saya sekarang bisa kuliah.
Posting Komentar